Seluruh dunia gegap
gempita menyambut datangnya pergantian tahun 2011 ke tahun 2012. Jalanan macet
total oleh lautan kendaraan yang ingin menghabiskan suasana malam pergantian
tahun. Raungan bunyi mesin memecah gelapnya malam. Dentuman kembang api terdengar
silih berganti, menghias langit. Riuh suara musik dan hiburan menghias
sudut-sudut kota menambah semarak suasana.
Sementara jutaan
manusia terlena dalam pesta malam pergantian tahun, terlihat suasana yang agak
berbeda di celah-celah kota, seakan menjadi fenomena yang telupakan oleh
kebanyakan orang. Suatu pemandangan yang semakin langka dari tahun ke tahun. Seakan
tak lagi menghiraukan kemeriahan suasana malam pergantian tahun, mereka dengan
khusyu’ berdoa kepada Tuhan di tempat-tempat Ibadah. Lantunan doa-doa yang
dipanjatkan seakan menjadi simphoni lirih di tengah gemerlap pesta pergantian
tahun.
Pergantian tahun
merupakan rutinitas, siklus alam sebagai efek dari peredaran bumi mengelilingi
matahari, yang akan terus berulang sampai Tuhan menghentikan sang waktu. Dimensi
waktu selalu bergerak secara dinamis tanpa pernah sedetikpun menengok ke
belakang. Lorong waktu memisahkan manusia dalam dua pardigma. Kelompok pertama menggenggam
sang waktu untuk dinikmati sepuas-puasnya, yang ada adalah hari ini. Tidak ada
celah untuk berpikir hari esok dan masa yang akan datang. Kelompok kedua meraih
sang waktu untuk didayagunakan demi kehidupan yang lebih baik di hari esok dan
masa yang akan datang.
Tahun 2012 menjadi
fenomenal ketika di tahun sebelumnya ada prediksi bahwa kiamat akan terjadi
di tahun ini. Entah berita tersebut merupakan hasil dari suatu penelitian yang
dapat dipertanggungjawabkan ataukah merupakan suatu “trik pasar” sebagai imbas
skenario perdagangan global. Terlepas dari itu semua, kiamat adalah rahasia
Tuhan, hanya Tuhan yang tahu. Sebuah paradigma yang keliru jika manusia
disibukkan dengan perdebatan kapan datangnya kiamat. Karena kiamat adalah hak
prerogatif Tuhan sebagai pemilik alam semesta ini, seharusnya cara pandang kita
adalah bagaimana memanfaatkan waktu secara maksimal supaya lebih bermakna untuk
kehidupan sekarang, nanti dan masa yang akan datang.